INFO WISATA JOGJA

Gunung Nglanggeran (gunung purba)

Gunung Nglanggeran terletak di desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk kabupaten Gunungkidul. Berada dikawasan Baturagung di bagian utara Kabupaten Gunungkidul dengan ketinggian antara 200-700 mdpl dengan suhu udara rata-rata 23˚ C – 27˚ C, jarak tempuh 20 km dari kota Wonosari dan 25 km dari kota Yogyakarta. Ada 2 jalur jalan untuk menuju ke lokasi, jika dari arah Wonosari kita melewati Bunderan Sambipitu, ambil kanan arah ke dusun Bobung/kerajinan Topeng, kemudian menuju Desa Nglanggeran. Jika dari arah Jogjakarta : Bukit Bintang Patuk, Radio GCD FM belok kiri kira-kira 7 KM ( arah desa Ngoro-oro lokasi stasiun-stasiun Transmisi ), menuju desa Nglanggeran (Pendopo Joglo Kalisong/Gunung Nglanggeran).

1. Dari Jogjakarta (jarak 25 KM dari Jogja)

Bagi wisatawan yang dari Jogjakarta dapat sampai dilokasi ini dengan hanya menggunakan waktu tempuh 40-50 menit saja jika menggunakan motor dengan kecepatan sedang, yah 60-70km/jam lah…. Jika ngebut 30 menitpun sampai ( sudah dibuktikan saya dari Mandala Krida sampai Nglanggeran 35 menit ). Untuk lebih jelasnya rutenya seperti ini. Kita berjalan melewati jalan Jogja-Wonosari kea rah wonosari akan melewati Bukit Bintang/Bukit Patuk yang biasanya digunakan oleh para remaja menatap Sunset. Nah lokasi Gunung Api Purba desa Nglanggeran tidak jauh dari lokasi itu hanya kira2 perjalanan 15 menit atau 7 Km untuk sampai lokasi Gunung ini. Arahnya dai bukit bintang masih naik sampai menemui Polsek Patuk atau bisa juga GCD FM habis tanjakan belok kiri arah ke Stasiun Relay INDOSIAR Desa Ngoro-oro. Ikuti saja jalan mulus itu sampai Puskesmas Patuk II atau biasa disebut Puskesmas Tawang nanti belok kanan dah sampai Desa Nglanggeran dimana Gunung Api Purba berada. Gunung ini pun sudah kelihatan jika kita sudah sampai di Stasiun Relay INDOSIAR dan juga banyak Stasiun Relay lain di Desa Ngoro-oro.

2. Dari Wonosari

Untuk dari arah wonosari cukup mudah untuk sampai ke Lokasi Gunung Api Purba, tinggal belok kanan dari Bunderan Sambi Pitu tapi jangan yang ke Timur ( Arah Nglegi ) ambil saja yang ke Arah Desa Bobung ( desa kerajinan topeng ) kira-kira jarak lokasi Gunung 5 Km dari Sambi Pitu dan 3 Km dari Dusun Bobung. Jalan akses menuju kesana juga sudah mulus hanya saja sebelum masuk ke Desa Nglanggeran kita harus melewati tanjakan yang lumayan tinggi tapi ga’ masalah jalannya dah bagus kok.

Nah cukup mudah kan untuk kita bisa menikmati keindahan Gunung Api Purba Desa Nglanggeran??? Jalan yang sudah mulus dan dekat dari Jogjakarta maupun Wonosari menjadi salah satu pilihan tempat wisata yang mudah untuk diakses.

Obyek Wisata Puncak Gunung Api Purba yang terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, lebih tepatnya lagi di Desa Nglanggeran ini memiliki ciri khas yang berbeda dengan obyek wisata lain di jogja. Sesuatu yang berbeda ini dapat terlihat dari adanya sekumpulan bukit-bukit yang menjulang tinggi hanya dalam suatu kawasan saja dan tidak terdapat pada kawasan lain di desa itu. Lebih uniknya, lagi bukit-bukit tersebut bukanlah batuan kars yang sewajarnya terdapat di kawasan Gunung Kidul, tetapi “batuan tua” yang terbentuk akibat aktivitas gunung berapi yang terjadi selama jutaan tahun lamanya. Dan itu yang menyebabkan mengapa Desa Nglanggran merupakan desa yang sangat subur sehingga apa saja yang ditanam disana mampu tumbuh dengan baik. Tak bisa dipungkiri lagi sampai saat ini ada 19 mata air yang mampu mengaliri seluruh lahan pertanian disana.

Bukit-bukit yang menjulang inilah yang biasanya dijadikan obyek Wisata Minat Khusus untuk climbing, dan itu merupakan obyek wisata yang tak kalah menariknya . Hal lain yang mendukung daya tarik wisatawan adalah sejarah dan budaya masyarakat masih kental dengan adat “kejawen”. Ritual-ritual keramat masih sering dilakukan oleh masyarakat sekitar. Kegiatan ini dilakukan di goa-goa yang dianggap keramat oleh masyarakat desa Nglanggran. Selain untuk “nuwun sewu” untuk keselamatan dan keberkahan warga desa, kegiatan ritual juga dilakukan untuk menyambut datangnya bulan –bulan sacral bagi umat islam. Seperti Rosulan, Syuro, dll. Atraksi-atraksi alam dan budaya inilah yang menjadi nilai tambah bagi pengembangan Desa Wisata Nglanggeran kedepan.

Potensi Wisata di Bukit Nglanggran bagian barat

  1. Lokasi ini oleh masyarakat sekitar disebut Song Gudel ( Kandang Anak Kebo ), karena dilokasi tersebut terdapat batuan besar yang “disonggo” batuan yang lebih kecil dan membentuk seperti goa, yang menyerupai kandang. Pemandangan sekitar lokasi berupa gundukan batuan besar dan ada variasi vegetasi disekitarnya, seperti sengon dan akasia. Dari lokasi ini menuju lokasi selanjutnya yaitu Zona Senthong kurang lebih memakan waktu 3-5 menit.
  2. Lokasi yang kedua disebut Zona Senthong (celah dua bukit), pada lokasi ini wisatawan akan disuguhkan dengan himpitan dua tebing yang harus dilalui agar sampai ke lokasi selanjutnya. Dilokasi in wisatawan turut diuji, karena jarak antara celah awal sampai dengan jarak celah akhir cukup jauh kurang lebih 50m dan harus terus merayap.
  3. Nah sebelum menuju ke lokasi ke 3, wisatawan bisa beristirahat sejenak dan menikmati pemandangan alam yang begitu mempesona lewat Shelter (saung) yang telah disediakan oleh pihak pengelola/Karang Taruna Bukit Putra Mandiri desa Nglanggeran.
  4. Lanjutkan perjalanan menuju lokasi ke 3 yaitu Tlatar Gedhe yang memakan waktu kurang lebih 10 menit dari Zona Senthong (tidak istirahat di Shelter). Jalur yang ditempuh cukup menantang, melewati batuan vulkanik, dan sesekali melewati semak belukar tetapi jangan menyerah dulu karena dilokasi ini panorama yang disuguhkan begitu indah dari tipe vegetasi yang bervariatif sampai bentang alam yang memiliki perbedaan warna yang mencolok. Suasana ini sangat meningkatkan kualitas pemandangan dilokasi Tlatar gedhe. Dari Tlatar Gedhe menuju Gunung Kelir menghabiskan waktu kurang lebih 10 menit.
  5. Dari Tlatar Gedhe kita bisa melanjutkan perjalanan menuju lokasi ke 4 yaitu Gunung kelir, dinamakan Gunung Kelir karena bentuk gunungnya datar menyerupai kelir dalam pewayangan yang merupakan kain putih latar dimana wayang dimainkan. Mitos yang berkembang dimasyarakat adalah jika ada pertunjukan wayang di sebelah barat laut/membelakangi gunung ini maka bisa diramalkan akan terjadi kejadian yang tidak diinginkan. Oleh sebab itu masyarakat sekitar selalu menghindari hal-hal tersebut. Dilokasi ini pula terdapat himpitan 2 bukit yang mau tak mau wisatawan harus melewatinya agar bisa sampai ke lokasi selanjutnya yaitu “Sumber Comberan” yang dimana setelah melewati celah tersebut kita akan sampai pada sebuah lokasi yang tidak terlalu luas didalam, dan terdapat sumber mata air di puncak. Dilokasi Sumber Comberan ini biasanya juga digunakan sebagai tempat Ritual bagi mereka yang percaya akan dunia mistis untuk mendapatkan wahyu dan keberhasilan apa yang diinginkannya.
  6. Menuju lokasi selanjutnya yang tak kalah menarik pula yaitu Puncak Gunung Gedhe. Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan menuju lokasi ini sekitar 15 menit dari Sumber Comberan mampu terbayarkan dengan pemandangan yang aduhai dan sangat mengesankan, karena bukit-bukit yang kita lalui tadi dari selama perjalanan Nampak dari Puncak Gunung Gedhe. Tak bisa dipungkiri memang wisatawan betah berlama-lama dilokasi ini, karena memang pemandangannya sangat cocok untuk diabadikan.
  7. Setelah naik bukit ynag penuh tantangan dan melelahkan namun mengasyikan, wisatawan diajak menuruni bukit menyusuri hutan rakyat ytang memiliki komposisi tegakan seperti sengon, Mahoni, Jati, dan beberapa lahan pertanian seperti jagung, ketela, dll. System Agroforestri memang sangat cocok diterapkan oleh masyarakat desa, karena selain menjaga kebutuhan ekosistem dan ekologi mereka mampu memberdayakan lahan untuk tanaman pangan. Perjalanan kali ini cukup memakan waktu yang cukup lama sekitar 45 menit menuju lokasi berikutnya. Lokasi yang dituju yaitu pemandangan Bukit Wayang Abimayu. Dilokasi ini sekali lagi disuguhkan keindahan dari Sang Pencipta yaitu berupa puncak-puncak yang berupa batuan menjulang tinggi dan memiliki relief alam yang menakjubkan.
  8. Lokasi selanjutnya adalah Goa Kaliwiyu. Goa ini belum di eksplorasi keanekaragaman hayatinya sehingga wisatawan hanya bisa menikmati perjalanan sampai dimulut goa saja. Dari lokasi sebelumnya kurang lebih menghabiskan waktu 8 menit perjalanan hingga ke lokasi ini.
  9. Lokasi yang terakhir adalah Pemandangan air terjun musiman yang dari namanya saja sudah jelas bahwa air keluar dimusim hujan saja melewati celah-celah batuan. Selain itu terdapat point-point panjat tebing yang memang sengaja dibuat untuk wisatawan yang ingin menguji adrenalinnya. Lokasi ini cukup dekat dengan pendopo Joglo Kalisong yaitu kira-kira 50 meter desebelah timur pendopo.

Mendapatkan Cipta Award 2011 dari Menteri Budaya dan Pariwisata RI

Menbudpar Anugerahkan Cipta Award 2011

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Ir. Jero Wacik, SE menganugerahkan Citra Pesona Wisata (Cipta Award) 2011 kepada 9 pengelola daya tarik wisata alam, wisata budaya, dan wisata buatan yang berwawasan lingkungan pada Malam Puncak Anugerah Cipta Award 2011 yang akan berlangsung di Hotel Nikko Jakarta pada 27 September 2011 bertepatan Hari Pariwisata Dunia dan Hari Pariwisata Indonesia.

 

Undangan Untuk Pengelola GAP dari Kemenbudpar RI

Para penerima Cipta Award 2011 untuk kategori daya tarik wisata alam,  daya tarik wisata budaya, dan daya tarik  wisata buatan yang dikelola oleh Instansi Pemerintah/Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik (BUM) Negara/Daerah/Swasta, atau Lembaga Swadaya Masyarakat  LSM)/Kelompok Masyarakat dan Perorangan ini setelah melalui proses seleksi oleh tim juri dengan menerapkan tiga kreteria penilaian dari aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya.

Menbudpar Jero Wacik mengharapkan pemberian Cipta Award 2011 mendorong para pengelola daya tarik wisata alam, daya tarik wisata budaya, dan daya tarik wisata buatan di tanah air semakin meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan serta masyarakat sekitar obyek wisata agar lebih sejahtera.

Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata (Ditjen PDP) Kemenbudpar Firmansyah Rahim mengatakan, minat Instansi Pemerintah/Pemerintah Daerah, BUMN/ BUMD/ BUMS, LSM/ Kelompok Masyarakat/ Perorangan untuk mengikuti lomba Cipta Award 2011 pada tahun ini cukup tinggi, hal itu terlihat ada sebanyak 131 daya tarik wisata (DTW) dari 17 provinsi di seluruh Indonesia yang mendaftar. “Dari 131 pendaftar ini, yang lolos verifikasi sebanyak 57 DTW. Setelah dilakukan seleksi oleh tim juri, yang masuk final 23 DTW. Para finalis ini akan di pilih sebanyak 9 DTW sebagai juara terbaik untuk kategori pengelola dary tarik Wisata Alam, daya tarik  Wisata Budaya, dan daya tarik  Wisata Buatan yang dikelola Instansi Pemerintah/ Pemerintah Daerah. BUMN/BUMD/BUMS, serta LSM/ kelompok Masyarakat, dan Perorangan,” kata Firmansyah Rahim dalam jumpa pers seputar persiapan Malam Puncak Anugerah Cipta Award 2011 di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (7/9).

Firmansyah Rahim mengatakan, tujuan dilenggarakannya lomba Cipta Award yang tahun ini untuk kali kedua adalah untuk mendorong pengelola DTW agar meningkatkan kualitas daya tarik wisata dan kapasitas pengelolaan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Selain itu untuk mengimplementasikan fourth track strategy yaitu pembangunan pariwisata untuk pertumbuhan ekonomi (pro-growth), melalui penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya untuk masyarakat (pro-job) serta berpihak pada kepentingan masyarakat kurang mampu (pro-poor) dan pembangunan pariwisata yang ramah lingkungan (pro environment) termasuk pelestarian nilai-nilai budaya.

Pengelola daya tarik wisata alam antara lain berupa gua karst, danau/situ/ waduk, taman laut, taman nasional, taman wisata alam, pantai, air terjun, dan sumber air panas alami, sedangkan pengelola wisata budaya berupa situs purbakala dan budaya (candi, bangunan sejarah, keraton, dan kota tua), museum, perkampungan tradisional (dengan adat dan tradisi budaya masyarakat yang khas). Untuk daya tarik wisata buatan antara lain berupa taman bertema, taman hiburan dan rekreasi, kawasan/ resort terpadu, Spa and wellness center, pemandian air panas tidak alami/ buatan. (Pusinpub)

Sumber : Web Kemenbudpar RI

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar

peluang usaha
FREE EBOOK

Blog Stats

  • 11.302 hits

Visitor